Friday, February 13, 2009

Intervensi Pemerintah

INTERVENSI PEMERINTAH TERHADAP PASAR
Bab ini menerangkan campur tangan pemerintah dalam persaingan pasar yang sempurna, dalam mencari kuantitas dan harga alternatif.

Pasar Efisien dan Tidak Efisien
Pasar yang tidak efisien adalah pasar yang memiliki transaksi tambahan di luar jual breli untuk mendapatkan keuntungan bagi penjual, pembeli dan pihak ketiga. Sebaliknya, pasar yang efisien tidak memerlukan tambahan transaksi di luar jual beli untuk mendapatkan keuntungan bagi penjual, pembeli dan pihak ketiga.

Pasar Efisien tanpa Spillovers
Bila tidak ada spillovers, hal ini berarti tidak ada bagian ketiga yang dapat mempengeruhi transaksi pasar, oleh karena itu kita dapat menyebut ini sebagai pasar yang efisien dimana tidak ada transaksi tambahan di luar jual beli yang dapat menguntungkan pihak pembeli, penjual.
Dari contoh pada fig1, akhirnya dapat disimpulkan bahwa kita tidak dapat membuat transaksi yang menguntungkan kedua belah pihak. Dengan kata lain, konsumen dapat memutuskan untuk tidak membeli sebuah barang bila tidak mampu membayar harga pasar. Perusahaan juga dapat memutuskan untuk tidak memproduksi suatu barang bila ongkos produksi melebihi harga pasar. Hal ini menyebabkan hampir tidak mungkin adanya transaksi yang melibatkan bukan penjual dan bukan pembeli karena konsumen hanya mampu membayar kurang dari ongkos produksi.
Pada dasarnya, ada satu titik dimana tanpa transaksi tambahan dapat menguntungkan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli. Keadaan inilah yang dimaksud dengan pasar yang efisien.

Pasar Tidak Efisien dengan Spillovers atau Pasar dengan Kompetisi yang Sempurna.
Apabila terdapat Spillovers, pihak ketiga akan dapat mempengaruhi transaksi pasar, dan kita tidak dapat mengatakan apakah pasar tersebut efisien sampai kita mengetahui bagaimana transaksi tersebut mempengaruhi penjual, pembeli dan pihak ketiga. Melihat dari pusat pasar, sangat memungkinkan adanya transaksi tambahan yang menguntungkan penjual, pembeli dan pihak ketiga.
Hal penting yang harus diingat dari kesimpulan kita bahwa pasar dikatakn efisien bila terdapat persaingan yang sempurna dalam pasar. Dalam persaingan pasar yang sempurna, perusahaan menjadi bagian yang kecil dalam menentukan harga pasar. Sebaliknya, dalam persaingan pasar yang tidak sempurna, persuhaan memegang peranan yang besar dalam menentukan harga pasar. Dengan kata lain, pasar dapat menjadi tidak efisien dengan atau tanpa adanya Spillover.

Harga maksimum
Dari penjelasan di atas kita dapat mengetahui bahwa pasar yang efisien adalah pasar yang tidak memerlukan adanya spillovers, lalu bagaimana dengan campur tangan pemerintah dalam sebuah pasar? Bila pemerintah tidak menetapkan hokum yang menentukan harga maksimum, maka harga barang dapat menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari standar harga yang sudah ditetapkan. Berikut adalah pengaruh pengendalian harga pada berberapa kondisi.

Pengaruh pasar karena Pengendalian sewa
Pengendalian atau pengaturan sewa adalah kebijaksanaan pemerintah tentang harga sewa maksimum yang terdapat di bawah keseimbangan harga sewa.
Gambar 2 menunjukkan pengaruh sepanjang pengaturan sewa pada hipotesisi sebuah kota. Titik I menunjukkan harga keseimbangan antara $400 dengan 800 apartemen. Misalkan, pemerintah menetapkan harga maksimum $360 per bulan. Dari kurva dapat dilihat, bila harga maksimum menjadi $360 per bulan maka konsumen menurun hingga 760 penyewa. Hal ini disebabkan karena kualitas apartemen menurun yang disebabkan karena perusahaan tidak mau meningkatkan kualitas apartemen seharga $400 per bulan. Dengan kata lain pengendalian sewa dalam hal ini justru manurunkan kualitas suatu barang

Harga Maksimum dan Pasar Efisien
Harga maksimum juga dapat menimbulkan keuntungan bagi pembeli dan penjual tanpa adanya pihak ketiga. Hal ini dapat dilihat dari gambar 2 dimana dengan harga $360, konsumen dapat meningkat hingga 880, namun kenyataanya apartemen yang mampu dibuat perusahaan dengan menyewakan seharga $360 hanya 760 buah.
Pengendalian haraga sewa ini di satu sisi juga sangant menguntungkan bagi rakyat miskin sehingga dapat menyewa rumah dengan harga murah.

Harga Minimum
Program dukung harga adalah kebijaksanaan yang ditetapkan pemerintah dengan adanya harga minimum di bawah keseimbangan harga. Pemerintah menetapkan program dukung harga agar suatu barang yang pokok dapat dikonsumsi dengan harga minimum, dengan adanya subsidi pemerinbtah bagi perusahaan yang bersangkutan. Dukung harga biasanya ditetapkan untuk bidang pertanian. Harga minimum ditetapkan untuk mencegah adanya transaksi tambahan yang dapat menyebabkan pasar menjadi tidak efisien.

Quantity Control; Lisensi dan Pengendalian impor
Terdapat Dua kebijakna dalam pengendalian kuantitas dan impor. Dalam ekonomi local, pemerintah daerah membatasi jumlah perusahaan dengan menetapkan adanya lisensi atau pajak. Sementara dalam ekonomi global, lisensi atau pajak digunakan untuk mengendalikan masuknya barang impor.
Contoh dari pajak dalam ekonomi local adalah pajak penggunaan taksi. Adanya pajak pada taksi, di satu sisi tidak merugikan perusahaan. Hal ini bila dilihat dalam gambar 4. bila ditetapkan harag pajak per 1000 mil adalah $3, maka bila ada 80 penumpang yang melakukan perjalanan masing-masing 100 mil, maka pajak yang harus dibayarkan konsumen adalah sebesar $3,6 dari yang seharusnya $2,6.
Sementara dalam konteks ekonomi global terdapat pembatasan impor. Pembatasan impor adalah larangan hokum untuk mengimpor barang-barang khusus. Dalam hal ini pemerintah membatasi kuantitas barang dengan membatasi surat izin kepada produsen. Jalan lain untuk membatasi kuantitas barang adalah dengan mengurangi impor barang-barang tertentu seperti rencana izin dalam membatasi penambahan impor pada pasar. Di sisi lain juga melindungi barang produksi dalam negri. Misalnya konsumen dapat membeli barang yang sama yang dapat diproduksi dalam negri dengan harga yang tidak terlalu mahal seperti bila membeli barang impor.

Keuntungan Spillovers dan barang publik (fasilitas umum)
Pemerintah dapat mengatur adanya spillover dalam membangun sebuah fasilitas umum. Misalnya dengan pembangunan dam (…ga tau artinya maap…) bila setiap orang harus membangun dam untuk keperluan masing-masing sebagai barang pribadi maka orang tersebut harus menyediakan dana $200.000, namun bila dana pembangunan dilakukan bersama-sama (100.000 penduduk) dan dam tersebut menjadi barang milik publik maka harga yang harus dibayar adalah hanya $2.
Untuk itu, harus diketahui dengan jelas perbedaan antara barang publik dan barang pribadi. Barang pribadi adalah barang yang hanya dapat dikonsumsi oleh pemilik barang tersebut dan tidak mungkin untuk melibatkan orang lain yang tidak membayar. Sementara barang publik dapat digunakan bersama-sama dan sangat mungkin digunakan juga oleh orang yang tidak membayar.

Barang Publik dan Masalah Kebebasan Memakai
Masalah yang timbul dari adanya barang publik atau fasilitas umum adalah adanya orang-orang yang menggunakan atau mendapatkan keuntungan dari barang tersebut tanpa mau membayar. Masalh yang selanjutnya adalah bila ada satu orang konsumen yang tidak mau membayar hal ini akan memperngaruhi orang-orang yang lain untuk tidak membayar pula, akibatnya pemerintah mengalami kerugian dan menurunkan kualitas dari barang publik tersebut.

Biaya Spillovers dan pasar Tidak Efisien
Pemerintah juga campur tangan dalam alur pasar dengan spillovers. Hal ini dilakukan dengan menetapkan pajak bagi perusahaan yang bersangkutan agar tidak merugikan fasilitas umum, dengan cara sebagai berikut
Pajak polusi dikenakan untuk perusahaan atau pabrik yang membuang sampahnya atau sisa produksi ke area-area publik
Regulasi, perusahaan yang bersangkutan juga bertanggung jawab untuk meregulasi polusi yang dihasilkan
Marketable Pollution permits

No comments:

Post a Comment